Diafragma-Rasa-Logo-2

Coklat rasa Eyang.

/ Monday 29 January 2018 /
Hari ini tanpa sengaja aku menemukan sebatang coklat yang penuh dengan rasa kenangan.
Dulu, setiap lebaran, aku dan keluargaku selalu pulang 'kampung' ke kota Solo. Ketika aku masih taman kanak-kanak, entah kenapa jarang sekali kutemukan warung disana, jangankan minimarket yang sekarang ini bisa kita temui di setiap 10 meter pinggir jalan, warung kecil saja sangat jarang.

Nah, di mataku yang waktu itu masih sangat muda, entah kenapa aku merasa eyangku memiliki kebiasaan jajan makanan ringan. Lucunya, dulu kau bisa temukan yang namanya "warung berjalan", seingatku eyang memanggilnya "tenong". Tenong dalam ingatanku adalah seorang perempuan yang membawa bakul seperti mbok jamu yang diikat dipunggungnya menggunakan kain batik gendongan, namun bedanya bakul tersebut berisi jajanan pasar dan makanan ringan. 
Setiap kali eyang memanggil ibu tenong dan membeli jajanan pasar, aku selalu meminta eyang untuk membelikan aku coklat seplastik besar. Isinya kurang lebih sepuluh batang, dan eyang selalu berpesan untuk dibagikan. Eyang bilang aku akan sakit gigi jika menghabiskan semua coklat itu sendirian. Entah itu dibagikan pada sepupu atau kakak-kakakku.

Ah, rasanya sungguh rindu.
Eyangku sudah tiada dan tidak akan pernah bisa lagi membelikanku coklat batangan.
Harga coklat ini memang tidak seberapa, tapi bagiku coklat ini rasanya seperti kenangan tentang eyang.

0 comments:

Post a Comment

K E Y W O R D S

A R C H I V E

 
Copyright © 2010 ムーン, All rights reserved
Design by NKYuliandani. Powered by Blogger